Senin, 24 Juni 2013

pengaruh budaya pada dunia kerja


BAB I
PEMBAHASAN
A.     Persamaan Dan Perbedaan Pemaknaan Tentang Kerja Secara Lintas Budaya
Budaya dapat berpengaruh pada organisasi khususnya pada struktur organisasi dan fungsinya. Dengan demikian maka akan berpengaruh pada hubungan antar anggota dalam organisasi dan hubungan antar organisasi. Demikian juga ada perbedaan identifikasi diri seseorang dengan kerja dan perusahaan atau organisasi tempat mereka bekerja ditinjau dari budaya. Perbedaan yang mendasar ini akan memiliki akibat pada aspek-aspek lainnya. Misalnya, pada budaya Amerika adalah mudah untuk menganggap kerja sebagai alat untuk mengumpulkan uang. Sedangkan dalam budaya kolektif kerja lebih dipandang sebagai pemenuhan atas kewajiban pada kelompok.
B.     Budaya Dan Struktur Organisasi
Robbins (1987) berpendapat bahwa struktur organisasi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
·         Complexity mengacu pada derajat dimana organisasi mendukung adanya perbedaan tugas dan aktivitas didalamnya.
·         Formalization mengacu pada derajat dimana organisasi melengkapi struktur dan aturan –aturan untuk beroperasi.
·         Centralization mengacu pada derajat dimana organisasi memusatkan operasi dan kemampuan pengambiln keputusan pada sejumlah orang tertentu yan terbatas.
C.     Perbedaan Budaya Pada Nilai Kerja
Masyarakat yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda akan memiliki nilai yang berkaitan dengan kerja secara berbeda pula.
Hofstede menyebutkan 4 dimensi utama yaitu: jarak kekuasaan (power distance), menghindari ketidakpastian (uncertainty avoidance), individualism versus collectivism, dan masculinity versus veminity.




 Masing-masing dimensi ini berkaitan dengan perbedaan secara kongkrit dalam hal sikap, opini, keyakinan dan perilaku dalam organisasi kerja dan bentuk-bentuk dasar untuk memahami norma-norma social tetentu yang ada pula negaranya masing-masing. Dimensi ini ternyata memiliki pengaruh atau akibat pada struktur organisasi dan perilaku organisasi.
D.     Motivasi Dan Produktivitas
Produktivitas menjadi tujuan utama bagi organisasi ataupun perusahaan. Penelitian tentang produktivitas kelompok di Amerika secara tipikal menunjukkan bahwa produktivitas individual akan berkurang dalam situasi kelompok yang lebih besar. Fenomena ini yang disebut dengan istilah kemalasan social (social loafing), disebabkan karena  adanya:
1)      Kurangya koordinasi diantara orang-orang yang bekerja tersebut sehingga efisiensi berkurang dan berakibat aktivitas menjadi menurun.
2)      Kurangnya usaha yang dicurahkan oleh individu ketika mereka bekerja dalam kelompok daripada seorang diri. Hal ini disebabkan adanya kekaburan tanggung jawab dan individu merasa andilnya kurang diakui/ dihargai.
E.      Kepemimpinan Dan Gaya Manajemen
Ahli-ahli teori barat sejak dari Lewin dkk (1939) telah mempertentantangkan antara kepemimpinen autokratis dan demokratis dan berpandangan bahwa hirarki merupakan lawan dari partisipasi.
1)      Perbedaan kebudayaan dalam mendefinisika tentang kepemimpinan
2)      Nilai manajer
F.      Konflik Antar Budaya Dalam Bisnis Dan Kerja
Pada umumnya terdapat tiga situasi yang menjadi focus perhatian dimana perbedaan antar budaya terwujud dalam situasi bisnis yaitu adanya negosiasi internasional, penugasan ke luar negeri, dan menerima pekerja-pekerja dari Negara lain.
1.      Negosiasi
Dalam arena negosiasi internasional, negosiator tidak hanya mewakili perusahaan dimana mereka bekerja, tetapi mereka juga membawa serta semua isu yang berkaitan dengan budaya mereka seperti kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat dan aturan-aturan tertentu. Disamping itu dalam negosiasi bisnis internasional, keberhasilan memperoleh  kesepakatan (deal) kerap tergantung pada kecakapan pergaulan antar budaya yang memiliki orang yang melakukan negosiasi itu (negosiator) melakukan negosiasi antar budaya terdiri dari tiga proses yaitu:
a)      Menciptakan hubungan
b)      Bertukar informasi
c)      Proses persuasi.
G.     Pengiriman Tenaga Kerja Ke Luar Negeri
Banyak perusahaan multinasional dengan cabang-cabangnya dan partner bisnis di Negara-egara lain semakin meningkat sehingga muncul kebutuhan yang mendesak untuk mengirim pekerja-pekerja ke luar negeri dalam periode waktu yang agak lama. Pertukaran pekerja dan penugasan keliar negeri adalah akibat dari kebutuhan untuk melatih skill bagi karyawan-karyawan dan unit-unit bisnis di Negara-negara lain.





















BAB II
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Jadi dari berbagai paparan diatas bahwa pengaruh budaya pada organisasi dan kerja merupakan suatu ketrkaitan antara adanya; Persamaan Dan Perbedaan Pemaknaan Tentang Kerja Secara Lintas Budaya, Budaya Dan Struktur Organisasi, Perbedaan Budaya Pada Nilai Kerja, Motivasi Dan Produktivitas, Kepemimpinan Dan Gaya Manajemen, Konflik Antar Budaya Dalam Bisnis Dan Kerja, Pengiriman Tenaga Kerja Ke Luar Negeri. Dari kterkaitan yang ada maka semuanya berkesinambungan.






















DAFTAR PUSTAKA
Dayakismi, Tri(2008). Psikologi Lintas Budaya. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar