KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL
(KOPSIN)
1. Pengantar
Konseling Psikologi Individual
Psikologi
individual dikembangkan oleh Alfred Adler, sebagai suatu sistem yang komparatif
dalam memahami individu dalam kaitannya dengan lingkungan social. Konstruk
utama psikologi individual adalah bahwa prilaku manusia dipandang sebagai suatu
kompensasi terhadap perasaan inferioritas (harga diri kurang). Istilah yang
digunakan oleh Adler adalah “inferiority
coplex” untik menggambarkan
keadaan perasaan harga diri kurang yang senantiasa mendorong individu untuk
kompensasi mencapai keunggulan.
Hal lain
yang penting dalam konstruk psikologi individual adalah konsepsi prilaku
situasional social. Manusia pada dasarnya bersifat social dan berusaha mencari
tempat dalam masyarakat dan berusaha untuk membangun suatu kesatuan pribadi.
Konstruk utama yang lain adalah pandangan tentang kesatuan organism yang
berorientasi tujuan.
Konsep lain
yang dikemukakan oleh Adler adalah pandangan bahwa individu sebagai suatu
organisasi diri yang konsisten. Hal penting lainnya adalah konsep minat
kemasyarakatan sebagai bagian dari kualitas manusiawi. Salah suai dalam konsep
psikologi individual adalah merupakan substitusi dalam mencapai perasaan
superioritas. Kecemasan yang timbul disebabkan oleh konsentrasi dalam mencapai
superioritas pribadi tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain.
2. Perkembangan
kepribadian
a. Dasar kepribadian terbentuk pada usia empat-lima tahun
pertama
b. Pada awalnya manusia dilahirkan dengan feeling of inferiority (foi), yang selanjutnya menjadi dorongan
bagi perjuangannya ke arah feeling of
superiority (fos)
c. Anak-anak menghadapi lingkungannya dengan kemampuan dasarnya
dan menginterpretasikan lingkungannya itu
d. Dalam pada itu social interest-nya
pun berkembang
e. Selanjutnya terbentuklah Is
yang unik untuk masing-masing individu yang bersifat:
- Self deterministic
- Teleologis
- Holistic
f. Sekali terbentuk Is
sukar untuk berubah, perubahannnya akan membawa kepedihan
3. Perkembangan
Kepribadian Salah Suai
Pada dasarnya kepribadian salah suai disebabkan oleh
inferiority feeling yang tidak ditanggulangi dengan baik atau dibesar-besarkan
serta berlangsung secara tidak wajar akan menimbulkan bibit ketidak normalan
apalagi disertai dengan : kacacatan fisik ataupun mental, perlakuan orang tua
yang tidak wajar, serta anak yang ditelantarkan.
4. Tujuan dan
Proses Konseling
J Tujuan
a. Membantu klien mengubah konsep diri sendiri:
- Menstruktur dan menyadari Is klien
- Mengurangi penilaian negatif tentang diri sendiri dan
perasaan inferiornya
b. Mengoreksi persepsi klien tentang lingkungannya dan
mengembangkan tujuan-tujuan baru yang hendak dicapai melalui tingkah laku baru
klien
c. Membangun kembali Is klien
J Proses konseling
Pada waktu penyelenggaraan
konseling, konselor mestinya berusaha mengumpulkan informasi tentang
kehidupannya masalalu terutama pada masa balita klien.keguanaan informasi
tersebut ialah untuk menemukan feeling
of inferiority yang mungkin masih bertahan sampai masa sekarang dan untuk
keperluan menemukan usaha-usaha guna menutupi perasaan rendah diri itu melalui
bentuk kompensasi, sehingga mulai tampak gaya hidup perseorangannya.
Selanjutnya konselor membantu klien mengembangkan tujuan-tujuan yang lebih
membahagiakandan merancang suatu gaya hidup yang lebih konstruktif.
5.
Teknik Konseling
Teknik
yang digunakan dalam konseling psikologi individual ini ada teknik umum dan
khusus, yaitu:
a.
Membangun hubungan yang baik antara klien
dengan konselor, jangan sampai klien takut:
-
Konselor mampu berkomunikasi dengan baik
-
Objektif
-
Mampu mendengarkan dengan baik
b.
Tiga tahap dalam proses konseling
-
Mengembangkan pemahaman tentang Ig dan Is
klien
-
Menginterpretasikan tingkah laku klien
sehingga klien menyadari bagaimana tujuan-tujuan (yang termuat di dalam tingkah
lakunya) menimbulkan gangguan atau kesulitan
c.
Apabila kesadaran tersebut muncul,
dikembangkan Is klien
d.
Analisis Is:
-
Memahami cacat fisik dan mental, penganiayaan
dan penelantaran yang pernah dialami
-
Memahami tingkah laku klien
-
Memahami pola sasuh orang tua dimana klien
dibesarkan
-
Interpretasi yang tajam
e.
Interpretasi early recollections
Konselor
mendiskusikan dengan klien ingatan/kenangan klien masa lampau sebelum umur 10
tahun.
f.
Interpretasi
Setelah klien menyadari berbagai
hal tentang dirinya, klien menyadari kesalahan-kesalahan yang mendasar dalam
menjalani hidupnya. Selanjutnya dikembangkan pemahaman-pemahaman baru untuk
menghadapi hidup. Untuk itu klien perlu didorong, dibangkitkan keberaniannya
untuk menghadapi kehidupannya dengan cara-cara baru yang lebih efektif dan membahagiakan.
6.
Kekuatan dan
Kelemahan Konseling Psikologi Individual
a.
Kekuatan
-
Keyakinan yang
optimistik bahwa setiap orang dapat berubah, dapat mencapai sesuatu, arah
evaluasi manusia bersifat positif
-
Penekanan hubungan konseling
sebagai suatu media untuk mengubah klien
-
Menekankan bahwa
masyarakat tidak sakit atau salah, akan tetapi manusianya yang sakit atau salah
-
Menekankan bahwa
kekuatan sebagai pusat pendorong perilaku
b. Kelemahan
-
Terlalu banyak
menekankan pada tilikan intelektual dalam upaya perubahan
-
Penekanan yang
berlebihan pada pengalaman, nilai, dan minat subyektif sebagai penentu perilaku
-
Minimalkan faktor
biologis dan riwayat masa lalu
-
Terlalu banyak
menekankan tanggung jawab pada keterampilan diagnostik konselor.
Sumber:
Mohamad Surya. 2003.
Teori-Teori Konseling. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy
Prayitno. 1998. Konseling Pancawaskita. Padang: FIP UNP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar